NAMA PENSYARAH :PUAN FADZILAH BINTI ABD RAHMAN
NAMA AHLI KUMPULAN [DKA 2D] :
1) TEH CHUN HONG (16DKA16F1084)
2) ARNITA A/P SURIEYA SANGAR (16DKA16F1111)
3) SRI SANTHIRAN A/L BALACHANDRAN (16DKA16F1081)
4) SERI SATHISWEREN A/L
KRISHNAN (16DKA16F1087)
2) ARNITA A/P SURIEYA SANGAR (16DKA16F1111)
"RUMAHKU SYURGAKU " |
KELUARGA TANPA HORMAT UMPAMA RUMAH TANPA KERANGKA
Keluarga adalah salah satu kelompok atau
kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat
terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan
lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala
keluarga dan makan dalam satu .
A. TANGGUNGJAWAB Seorang Ayah Terhadap Keluarga
1. Memberi nafkah yang halal kepada keluarganya
2. Memberi, mengenalkan, mengajarkan agama
3. Melindungi keluarganya
4. Menanamkan sikap dan teladan yang baik
5. Mengenalkan hal yang baik dengan yang buruk
6. Memberikan pendidikan formal kepada anaknya
Seorang ayah bertanggung jawab untuk menyekolahkan anaknya sampai anaknya menjadi insan yang cerdas dan berhasil, serta mampu untuk terjun ke masyarakat untuk mencari nafkah kelak sehingga dapat berguna bagi nusa dan bangsa.
Setiap manusia tentunya memiliki hak dan
kewajiban. Dalam menjalankan hak dan kewajibannya, tentu harus didasari dengan
penuh rasa tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan sebab-akibat. Apapun yang telah dilakukan oleh suatu individu, baik itu
perbuatan positif atau negatif, perbuatan kecil atau besar, maka Ia harus bisa
mempertanggungjawabkan perbuatannya baik di dunia mahupun di akhirat. Jika
individu tersebut tidak dapat bertanggung jawab atas perbuatannya maka dia akan
mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang telah dilakukannya.
Kami akan menjelaskan tentang
tanggungjawab terhadap keluarga baik itu sebagai seorang ayah,ibu, anak dan
orang tua selaku kepala keluarga. Berikut ini merupakan tanggung jawab para
anggota keluarga.
A. TANGGUNGJAWAB Seorang Ayah Terhadap Keluarga
Tanggung
jawab seorang ayah sebagai kepala keluarga adalah :
1. Memberi nafkah yang halal kepada keluarganya
Memberi
nafkah yang halal kepada keluarganya merupakan hal yang utama, nafkah yang
diberi dapat berupa materi, sandang, pangan, dan papan, atau kebutuhan tambahan
lainnya apabila diperlukan, agar anggota keluarganya dapat hidup dengan layak,
2. Memberi, mengenalkan, mengajarkan agama
Memberi,
mengenalkan, mangajarkan pengetahuan dan pendidikan agama kepada anggota
keluarganya adalah suatu kewajiban agar anggota keluarganya mengenal dan takut
akan Tuhan sehingga mau melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya serta
memiliki perilaku dan akhlak yang baik agar dapat selamat di dunia maupun
akhirat.
3. Melindungi keluarganya
Selain
itu tanggung jawab seorang ayah yang tak kalah pentingnya adalah melindungi
kesejahteraan dan keselamatan keluarganya dari segala macam ancaman atau hal
buruk lainnya
4. Menanamkan sikap dan teladan yang baik
Menanamkan
sikap disiplin, jujur, rendah hati, rela berkorban, tenggang rasa, menghormati
orang yang lebih tua, tidak melawan orang tua, tidak berkata kasar, bertanggung
jawab dan perilaku baik lainnya kepada keluarganya terutama pada anaknya sejak
dini, serta memberi contoh atau teladan yang baik kepada keluarganya.
5. Mengenalkan hal yang baik dengan yang buruk
Mengenalkan
nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat kepada anggota keluarga
terutama sang anak sejak dini agar dapat membedakan yang mana perbuatan yang
baik dengan yang buruk
6. Memberikan pendidikan formal kepada anaknya
Seorang ayah bertanggung jawab untuk menyekolahkan anaknya sampai anaknya menjadi insan yang cerdas dan berhasil, serta mampu untuk terjun ke masyarakat untuk mencari nafkah kelak sehingga dapat berguna bagi nusa dan bangsa.
KONKLUSI
pengajaran yang diperoleh daripada ini ialah, seorang bapa perlulah menjadi ketua rumah yang mempunyai amanat yang tinggi. Hal ini kerana keluarga yang bahagia dan harmoni hanya wujud apabila ketua keluarga memegang amanatnya dengan memberi tunjuk ajar yang bagus kepada ahli keluarga serta mencari rezeki
.
B.
TANGGUNGJAWAB SEORANG IBU TERHADAP KELUARGA
1)IBU SEBAGAI MANAGER UTAMA DALAM KELUARGA
Seorang ibu mampu mengintegrasikan pelbagai telatah dan kondisi anggota keluarganya ke dalam rumah tangga. Ibu
mengatur semua aktiviti anak-anaknya.
2)IBU SEBAGAI PENDIDIK BAGI ANAK-ANAKNYA
Seorang ibu mampu mendidik putra puterinya, mengajarkan
sesuatu yang baru, melatih, membimbing mengarahkan serta memberikan penilaian
baik berupa reward atau punishment yang mendidik.
3)IBU SEBAGAI PEMBERI TAULADAN BAGI
ANAK-ANAKNYA
Ibu juga harus menjadi suri teladan atau" role model" bagi
anak-anaknya. Bagaimanapun, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang
tuanya, umpama bagaimana acuan begitulah kuihnya.
4)IBU SEBAGAI PSIKOLOG BAGI ANAK-ANAK DAN
KELUARGANYA
Selain mendidik, ibu juga menjadi psikologi untuk anak-anaknya. Ibu faham bagaimana pola asuhan, susunan keluarga, tumbuh kembang masa
kanak-kanak hingga dewasa, dan pengaruh lingkungan sosial anaknya.
5)IBU SEBAGAI CHEF BAGI
KELUARGANYA
Sebagai seorang chef tentunya seorang ibu harus pandai memutar
otak untuk menghasilkan menu-menu yang dapat diterima oleh semua anggota
keluarga, baik menu sarapan, makan siang, mahupun makan malam. Seperti yang kita
semua tahu masakan ibu adalah yang terbaik di dunia bagi setiap orang.
6)IBU SEBAGAI PERAWAT YANG TELATEN BAGI
KELUARGANYA
Sebagai seorang perawat, ibu begitu terlatih merawat
anak-anaknya, dari mula mengganti lampin ketika bayi, memandikan, menyuap
makanan, sampai segala sesuatu yang dibutuhkan oleh putra-puterinya sekecil
apapun beliau perhatikan, dan tidak bosan-bosannya mencurahkan kasih sayang seluas padang pasir dan
perhatiannya yang begitu telus.
KESIMPULANNYA
Pengajaran yang kita
peroleh ialah, seorang ibu mempunyai tugas yang begitu bermakna dalam sesebuah
keluarga. Izharlah bahawa kunci keberhasilan seorang anak di kehidupannya sangat
bergantung pada peranan ibu dalam memotivasi dan mendorong agar dapat mencapai
cita-citanya. Sikap ibu yang penuh dengan kasih sayang, memberi kesempatan pada
anak untuk memperkaya pengalaman, menerima, menghargai, dan menjadi teladan
yang positif bagi anaknya, akan besar pengaruhnya terhadap perkembangan peribadi
anak.
C. TANGGUNGJAWAB SEORANG ANAK TERHADAP KELUARGA
1. Sayang Kepada Keluarga
Setiap
anak harus menyayangi kedua-dua orang tua dengan segala daya upaya
berjuang membesarkan anak-anaknya agar kelak nanti menjadi orang yang berbakti kepada negara. Bukan sekadar wang dan harta yang diharapkan para
orang tua dari anak-anaknya, namun yang paling utama adalah kesuksesan dan
perhatian anak-anaknya.
2. Patuh Terhadap Perintah Ahli Keluarga
Orang tua
akan sangat senang sekali jika anak-anaknya mahu menuruti segala apa yang
diinginkan orang tua. Namun yang jelas anak-anak tidak wajib menuruti kemahuan
orang tuanya yang melanggar ajaran agama.
3. Menjadi Anak yang Baik
Anak
yang baik akan menjadi kebanggaan keluarganya. Anak yang baik juga akan disukai
orang-orang yang ada di sekitarnya baik di rumah, sekolah, tempat ibadah,
keorganisasian, dan lain sebagainya. Anak yang nakal biasanya tidak disukai
oleh orang-orang yang berada di sekitarnya, dan bahkan bisa dimusuhi warga di
lingkungannya jika perilakunya sudah keterlaluan melampaui batasan.
4. Rajin Belajar Menimba Ilmu
Walaupun
tidak cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa sahaja di sekolah, anak-anak
yang tekun belajar tanpa disuruh-suruh boleh membuat keluarganya bangga. Tidak
hanya belajar pelajaran sekolah semata-mata, namun juga ilmu lainnya yang bermanfaat
bagi dirinya dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
5. Tidak Membuat
Marah Ahli Keluarga
Anak
yang baik harus memahami perasaan keluarganya sehingga boleh menghindari
berbagai hal yang dapat membuat ahli keluarga marah. Contoh hal-hal yang dapat
membuat ahli keluarga marah adalah seperti ponteng sekolah, berbohong, melakukan
kenakalan, berbuat tindakan kriminal, melanggar perintah agama, dan sebagainya.
6.
Menjaga Nama Baik Keluarga
Rahsia keluarga yang tidak pantas
diketahui oleh orang lain harus dijaga dengan baik agar keluarga tidak malu
kerana aibnya diketahui banyak orang. Dalam bersikap dan bertingkahlaku pun
juga sangat penting untuk selalu berhati-hati agar tidak menjejaskan nama baik
keluarga. Beberapa contoh tingkah laku yang menciptakan aib keluarga ialah seperti
zina, selingkuh, melakukan tindakan kriminal, mengkonsumsi minuman keras, dan
sebagainya.
KESIMPULANNYA
Secara tuntasnya, anak memainkan peranan yang penting untuk
membahagiakan keluarga mereka. Anak yang bersopan, bertanggungjawab,
berdisiplin, rajin dan menghargai jasa ibu bapa dapat mencambahkan keluarga
yang sakinat. Walau bagaimanapun, setiap anggota keluarga perlu bermuafakat
seperti peribasasa, “bulat air kerana pembetung, bulat manusia kerana
muafakat” untuk mewujudkan institusi kekeluargaan yang
utuh dan sejahtera. Atas persefahaman dan kerjasama setiap anggota keluarga,
program “Rumahku, Syurgaku” dan “Semakin
Hari Semakin Sayang” baru dapat direalisasikan.
D) CARA-CARA MEMUPUK HUBUNGAN BAIK ANTARA AHLI KELUARGA
1) PERANAN AHLI KELUARGA
Ibu
bapa memainkan peranan yang signifikan dalam mewujudkan hubungan erat dalam
keluarga. Mereka diumpamakan uswah hasanah dan patut mencurahkan kasih sayang
terhadap anak bak menatang minyak yang penuh. Maka, mereka patut mementingkan
anak melebihi urusan kerjaya mereka dan tidak rakus mengejar fatamorgana dengan erti kata lain materialistik dan mengabaikan tanggungjawab mereka dalam membentuk
keperibadian dan sahsiah anak-anak.
2)PERANAN AHLI KELUARGA
Selain itu, kita
wajarlah berusaha mewujudkan iklim yang kondusif dalam rumah tangga untuk
mempererat hubungan kekeluargaan. Ahli keluarga perlu prihatin dan mengambil
berat antara satu sama lain seperti mana yang diungkapkan, berat sama dipikul,
ringan sama dijinjing. Kita perlu saling membantu bak aur dengan tebing.
3)PERANAN
AHLI KELUARGA
Usaha seterusnya adalah mengadakan aktiviti kekeluargaan dari
semasa ke semasa. Aktiviti kekeluargaan vital kerana dapat mewujudkan suasana
yang bahagia sesama ahli keluarga dan juga mengeratkan ikatan silaturahim bak
isi dengan kuku. Misalnya, ibu bapa boleh meluangkan masa pada hujung minggu
untuk membawa anak-anak pergi berkelah di tepi pantai.
4) PERANAN AHLI KELUARGA
Seperkara
lagi, kita juga patut menggalakkan ahli keluarga supaya menganuti ajaran agama
kerana semua agama di dunia menyeru perkara yang sama, iaitu mementingkan
kebaikan dan melarang kemudaratan. Dalam konteks ini, ibu bapa berperanan untuk
mewajibkan agar semua ahli keluarga tidak meninggalkan sembahyang dan
mengamalkan sikap bersopan-santun dan peramah terhadap orang lain.
KESIMPULANNYA
Tuntasnya, keseluruhan
aktiviti diatas perlu diimplimentasikan agar mewujudkan keluarga yang bahagia.
Institusi keluarga diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang terdiri daripada
berjuta-juta bangunan. Jika semua ahli keluarga melestarikan tanggungjawab
masing-masing, maka hubungan kekeluargaan akan makin erat dan mapan.
E)CARA-CARA MENJAGA NAMA BAIK KELUARGA
1.MENGHORMATI ANGGOTA
KELUARGA
Setiap anak
harus menghormati kedua-dua orang tua yang telah berjuang membesarkan anak-anaknya.
Tak hanya orang tua yang harus dihormati, tetapi seluruh anggota keluarga. Saat
anak beranjak dewasa, anak biasanya mulai melupakan kewajiban untuk berbakti
kepada orang tua. Apabila orang tua telah tua, diharapkan anak-anaknya tetap
merawat mereka dengan baik, tidak dititipkan ke panti jompo agar mereka tidak
sedih. Bahkan dalam sebuah Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa
orang yang tidak merawat kedua-dua orang tua atau salah satunya, tidak akan
masuk surga. Jadi, tetap berbaktilah kepada orangtua sampai meninggal dunia.
2.MENJAGA UCAPAN DAN PERILAKU
Setiap
orang tua tentu ingin anaknya menjadi pribadi yang baik. Anak yang terbiasa
berkata jujur, sopan dan tanggung jawab sejak kecil, tentu akan lebih mudah
menjadi orang dewasa yang baik dan bermartabat dibandingkan dengan anak-anak
yang sejak kecil sudah gemar berbohong dan berbicara kasar kepada banyak orang
di sekitarnya
3.TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN
TERCELA
Perbuatan
tercela, seperti mencontek saat ujian, memakai narkoba, sikap takabbur,
sombong, vandalisme, gangsterisme, mencuri, mengucapkan kata-kata kotor,
korupsi (Baca: penyebab
korupsi dan cara mengatasinya) dsb, apabila dilakukan akan membawa
nama dan dampak yang buruk bagi keluarga, terutamanya bagi diri sendiri. Orang
yang terbiasa melakukan perbuatan tercela, selain mendapat dosa, juga bisa
dimusuhi bahkan dikucilkan oleh orang-orang di lingkungan sekitar apabila
perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.
4. RAJIN BELAJAR
Walaupun tidak
cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak yang tekun
bisa membuat orang tuanya bangga, apalagi bila nilai yang dihasilkan memuaskan.
Untuk mengetahui penyebab anak
sekolah menjadi malas belajar ,
orang tua dapat membantu dan membimbingnya dengan cara meningkatkan
disiplin belajar anak dan cara
meningkatkan motivasi belajar anak.
5.MENERUSKAN SILATURRAHIM
ANTARA AHLI KELUARGA
Hubungan
kekeluargaan dan silaturahmi dengan saudara dan teman-teman orangtua harus
tetap dijaga oleh anak-anaknya. Jangan sampai hubungan menjadi terputus setelah
orangtua meninggal kerana Allah tidak menyukai orang-orang yang tidak
menyambung silaturrahmi dengan orang lain. Rasulullah pun menyuruh umat manusia
untuk tetap menjalin silaturrahmi, meskipun orang tersebut telah meninggal
dunia.
KESIMPULANNYA
menjaga nama baik keluarga adalah amat penting dalam mewejudkan keluarga yang harmonis. Ahli keluarga yang menconteng arang di muka ibu bapa akan mewujudkan situasi keluarga yang porak-perandak. Oleh itu, setiap anggota keluarga bertanggungjawab dalam menjaga nama baik keluarga.
PENGAJARAN
1) Kita hendaklah memberi kasih sayang yang penuh kepada ahli keluarga agar mewujudkan keluarga yang harmoni.
2) kita seyogia mewujudkan suasana keluarga yang aman agar hubungan antara ahli keluarga akan lebih erat.
3) kita haruslah menghormati sesama ahli keluarga dan membantu mereka pada waktu susah dan senang agar dapat membentuk keluarga yang bahagia.
4) kita sepatutnya memahami sesama ahli kieluarga agar mengukuhkan hubungan silaturahim.
KESIMPULAN
Tuntasnya, keseluruhan di atas merupakan antara usaha yang wajib diimplimentasikan untuk membina institusi keluarga yang mulia. Institusi keluarga diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang terdiri daripada berjuta-juta batu-bata. Jika semua ahli keluarga melestarikan tanggungjawab masing-masing, hubungan kekeluargaan yang erat dapat terjalin. Bak kata pepatah, di mana ada kemahuan, di situ ada jalan. Akhir kata, institusi keluarga amat signifikan dalam membina masyarakat yang cemerlang, gemilang dan terbilang, seperti mana yang diungkapkan oleh mantan Perdana Menteri, Yang Amat Berhormat Dato' Seri Ahmad Badawi. Kebahagiaan sesebuah keluarga bergantung pada kerjasama antara anggota keluarga.Pepatah”cubit paha kanan,paha kiri sakit juga”perlu menjadi pegangan setiap keluarga.Pada hakikatnya setiap ahli keluarga memainkan peranan dalam melahirkan sebuah keluarga yang harmoni dan bahagia.
RUJUKAN
http://forsharingknowledge.blogspot.my/2013/03/bagaimana-cara-anak-anak-untuk-menjaga.html
http://karanganspmska.blogspot.my/2015/01/cara-cara-mempererat-hubungan.html
http://www.gudangcara.com/keluarga/cara-menjalin-hubungan-baik-dengan-keluarga.php
Secara tuntasnya, anak memainkan peranan yang penting untuk
membahagiakan keluarga mereka. Anak yang bersopan, bertanggungjawab,
berdisiplin, rajin dan menghargai jasa ibu bapa dapat mencambahkan keluarga
yang sakinat. Walau bagaimanapun, setiap anggota keluarga perlu bermuafakat
seperti peribasasa, “bulat air kerana pembetung, bulat manusia kerana
muafakat” untuk mewujudkan institusi kekeluargaan yang
utuh dan sejahtera. Atas persefahaman dan kerjasama setiap anggota keluarga,
program “Rumahku, Syurgaku” dan “Semakin
Hari Semakin Sayang” baru dapat direalisasikan.
D) CARA-CARA MEMUPUK HUBUNGAN BAIK ANTARA AHLI KELUARGA
1) PERANAN AHLI KELUARGA
Ibu
bapa memainkan peranan yang signifikan dalam mewujudkan hubungan erat dalam
keluarga. Mereka diumpamakan uswah hasanah dan patut mencurahkan kasih sayang
terhadap anak bak menatang minyak yang penuh. Maka, mereka patut mementingkan
anak melebihi urusan kerjaya mereka dan tidak rakus mengejar fatamorgana dengan erti kata lain materialistik dan mengabaikan tanggungjawab mereka dalam membentuk
keperibadian dan sahsiah anak-anak.
2)PERANAN AHLI KELUARGA
Selain itu, kita
wajarlah berusaha mewujudkan iklim yang kondusif dalam rumah tangga untuk
mempererat hubungan kekeluargaan. Ahli keluarga perlu prihatin dan mengambil
berat antara satu sama lain seperti mana yang diungkapkan, berat sama dipikul,
ringan sama dijinjing. Kita perlu saling membantu bak aur dengan tebing.
3)PERANAN
AHLI KELUARGA
Usaha seterusnya adalah mengadakan aktiviti kekeluargaan dari
semasa ke semasa. Aktiviti kekeluargaan vital kerana dapat mewujudkan suasana
yang bahagia sesama ahli keluarga dan juga mengeratkan ikatan silaturahim bak
isi dengan kuku. Misalnya, ibu bapa boleh meluangkan masa pada hujung minggu
untuk membawa anak-anak pergi berkelah di tepi pantai.
4) PERANAN AHLI KELUARGA
Seperkara
lagi, kita juga patut menggalakkan ahli keluarga supaya menganuti ajaran agama
kerana semua agama di dunia menyeru perkara yang sama, iaitu mementingkan
kebaikan dan melarang kemudaratan. Dalam konteks ini, ibu bapa berperanan untuk
mewajibkan agar semua ahli keluarga tidak meninggalkan sembahyang dan
mengamalkan sikap bersopan-santun dan peramah terhadap orang lain.
KESIMPULANNYA
Tuntasnya, keseluruhan
aktiviti diatas perlu diimplimentasikan agar mewujudkan keluarga yang bahagia.
Institusi keluarga diibaratkan sebagai sebuah bangunan yang terdiri daripada
berjuta-juta bangunan. Jika semua ahli keluarga melestarikan tanggungjawab
masing-masing, maka hubungan kekeluargaan akan makin erat dan mapan.
E)CARA-CARA MENJAGA NAMA BAIK KELUARGA
1.MENGHORMATI ANGGOTA
KELUARGA
Setiap anak
harus menghormati kedua-dua orang tua yang telah berjuang membesarkan anak-anaknya.
Tak hanya orang tua yang harus dihormati, tetapi seluruh anggota keluarga. Saat
anak beranjak dewasa, anak biasanya mulai melupakan kewajiban untuk berbakti
kepada orang tua. Apabila orang tua telah tua, diharapkan anak-anaknya tetap
merawat mereka dengan baik, tidak dititipkan ke panti jompo agar mereka tidak
sedih. Bahkan dalam sebuah Hadist Riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa
orang yang tidak merawat kedua-dua orang tua atau salah satunya, tidak akan
masuk surga. Jadi, tetap berbaktilah kepada orangtua sampai meninggal dunia.
2.MENJAGA UCAPAN DAN PERILAKU
Setiap
orang tua tentu ingin anaknya menjadi pribadi yang baik. Anak yang terbiasa
berkata jujur, sopan dan tanggung jawab sejak kecil, tentu akan lebih mudah
menjadi orang dewasa yang baik dan bermartabat dibandingkan dengan anak-anak
yang sejak kecil sudah gemar berbohong dan berbicara kasar kepada banyak orang
di sekitarnya
3.TIDAK MELAKUKAN PERBUATAN
TERCELA
Perbuatan
tercela, seperti mencontek saat ujian, memakai narkoba, sikap takabbur,
sombong, vandalisme, gangsterisme, mencuri, mengucapkan kata-kata kotor,
korupsi (Baca: penyebab
korupsi dan cara mengatasinya) dsb, apabila dilakukan akan membawa
nama dan dampak yang buruk bagi keluarga, terutamanya bagi diri sendiri. Orang
yang terbiasa melakukan perbuatan tercela, selain mendapat dosa, juga bisa
dimusuhi bahkan dikucilkan oleh orang-orang di lingkungan sekitar apabila
perilakunya sudah keterlaluan melampaui batas.
4. RAJIN BELAJAR
Walaupun tidak
cerdas dan mempunyai prestasi yang biasa-biasa saja di sekolah, anak yang tekun
bisa membuat orang tuanya bangga, apalagi bila nilai yang dihasilkan memuaskan.
Untuk mengetahui penyebab anak
sekolah menjadi malas belajar ,
orang tua dapat membantu dan membimbingnya dengan cara meningkatkan
disiplin belajar anak dan cara
meningkatkan motivasi belajar anak.
5.MENERUSKAN SILATURRAHIM
ANTARA AHLI KELUARGA
Hubungan
kekeluargaan dan silaturahmi dengan saudara dan teman-teman orangtua harus
tetap dijaga oleh anak-anaknya. Jangan sampai hubungan menjadi terputus setelah
orangtua meninggal kerana Allah tidak menyukai orang-orang yang tidak
menyambung silaturrahmi dengan orang lain. Rasulullah pun menyuruh umat manusia
untuk tetap menjalin silaturrahmi, meskipun orang tersebut telah meninggal
dunia.
KESIMPULANNYA
menjaga nama baik keluarga adalah amat penting dalam mewejudkan keluarga yang harmonis. Ahli keluarga yang menconteng arang di muka ibu bapa akan mewujudkan situasi keluarga yang porak-perandak. Oleh itu, setiap anggota keluarga bertanggungjawab dalam menjaga nama baik keluarga.
PENGAJARAN
1) Kita hendaklah memberi kasih sayang yang penuh kepada ahli keluarga agar mewujudkan keluarga yang harmoni.
2) kita seyogia mewujudkan suasana keluarga yang aman agar hubungan antara ahli keluarga akan lebih erat.
3) kita haruslah menghormati sesama ahli keluarga dan membantu mereka pada waktu susah dan senang agar dapat membentuk keluarga yang bahagia.
4) kita sepatutnya memahami sesama ahli kieluarga agar mengukuhkan hubungan silaturahim.
KESIMPULAN
RUJUKAN
http://forsharingknowledge.blogspot.my/2013/03/bagaimana-cara-anak-anak-untuk-menjaga.html
http://karanganspmska.blogspot.my/2015/01/cara-cara-mempererat-hubungan.html
http://www.gudangcara.com/keluarga/cara-menjalin-hubungan-baik-dengan-keluarga.php